Historiografi Saudara Dan Kekuasaan
Kandidat: Dijauhkan Saat Niat, Dibahagiakan Surat Tugas, Disakiti Rekomendasi
Reformulasi dan Elaborasi Spirit Paradigma Baru KNPI
Perjalanan panjang Komite Nasional Pemuda Indonesia mencapai titik usia yang tergolong berumur tepat di 23 Juli ini. Keberlangsungannya yang masih berdasar pada keberhimpunan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) kian hari terus bertambah, konon hampir mencapai 250 lebih jumlah keberhimpunannya sekarang ini.
Saya masih ingat saat pertama kali menjadi bahagian kepengurusan di Level Kabupaten. OKP dilevel Nasional masih dikisaran 40-an, angka yang cukup menegaskan kecilnya kemungkinan setiap person yang bermimpi berKNPI menjadi bagian didalam komposisi pengurus.
Konsep Paradigma Baru KNPI 2020 yang digagas oleh kader-kader terbaik dari KNPI Sulsel di Kongres Pemuda/ KNPI Bekasi 2002. Ini adalah capaian yang luar biasa. Dia menjadi acuan nasional dalam setiap proses penentuan arah kelembagaan di KNPI dari level Nasional hingga level Kecamatan.
Konsep ini yang membuat tertib dan selalu dalam kendali akan semua dinamika di internal KNPI. Perlahan konsep Paradigma Baru KNPI 2020 ini berlalu. Usianya menginjak kurang lebih 20 tahun dan kondisi terkinipun dapat kita lihat. KNPI di levelan pusat bahkan terbagi menjadi beberapa versi.
Video Highlight Reformulasi Paradigma Baru KNPI
Ini membuat miris memang, seolah KNPI telah mencapai titik nadirnya. Kian hari konsep program yang dihasilkan pun seolah kehilangan taji dan nilai tawar pada semua level. Tak jarang program kerja yang dilahirkan pun setara dengan program OKP sehingga membuat KNPI sendiri seolah terlihat menjadi OKP yang kesekian.
Bahkan beberapa kali saya menyaksikan langsung program yang dilaksanakan oleh KNPI di Tingkat Kabupaten hampir tidak ada bedanya dengan Organisasi setingkat BEM di Kampus.
Apakah ini semacam generasi baru dari KNPI yang dalam otokritik Mochtar Lubis “lemah watak dan karakter manusia Indonesia”. Ataukan ini semacam start yang kurang bagus saja dari masa transisi generasi baru di KNPI pasca Paradigma Baru 2020 telah selesai masa berlakunya.
Nyaris KNPI tak memiliki nilai tawar lebih di pemerintah pasca terjadinya Tigalisme (bahkan bisa lebih) versi kepengurusan. Mereka hanya sebatas mampu memberikan yang berguna bagi sekelilingnya dengan bangunan kekuatan solidaritas sosial namun karakter visioner, kemampuan berkomunikasi antar-generasi baik vertikal maupun horisontal, serta prestasi dan karya optimal bagi kemajuan SDM kaum muda di Indonesia tak lagi melekat pada diri KNPI seperti yang pernah ditorehkan para pendahulu-pendahulunya.
Benar memang, setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Namun hal tersebut tetap punya tolak ukur yang jelas. Bahwa orang disetiap masa itu adalah dia yang mampu berakselarasi, berkompetisi dan berinovasi. Bukan menjadi sekelompok orang yang lebih berorientasi pada struktural, menjadi semacam pelengkap Curriculum Vitaenya saja agar terlihat keren pernah berKNPI.
61 Tahun, Konsistensi STIE AMKOP Makassar Mencerdaskan Anak Negeri
Catatan di 23 Tahun UIT (Bab Yang Hilang)
Kejahatan Seksual Dikalangan Intelektual
Tapera Lolos Saat Jemari ‘Dewan’ Main Slot
Ketika alasan mengisi waktu luang menjadi awal mula kecanduan aplikasi slot secara massif, rilis data sementara di angka seribuan wakil rakyat kita yang tergiur bermain judi online. Laporan PPATK ini sontak mengagetkan publik.
Padahal masih hangat sisa keraguan rakyat di pemilu 2024, perihal bagaimana nasib bangsa ini kedepan di tangan person yang reputasinya masih dipertanyakan sebagai wakil kita di parlemen untuk masa bakti 5 tahun.
Jadwal pelantikan pun masih tersisa beberapa bulan, keterlibatan lebih dari 1000 orang DPR – DPRD dalam judi online menjadi kabar tak sedap bagi yang terpilih maupun yang masih sedang menyelesaikan periodesasi masa jabatannya saat ini.
Perputaran duit hampir 25 Miliar tentu tak seberapa bagi akumulasi jumlah anggota dewan yang terlibat. Namun implikasinya setidaknya akan membuat publik bertanya-tanya, bagaimana mungkin orang-orang terbaik yang telah mereka pilih di 2019 lalu dan mungkin kembali terpilih di pemilu 2024, itu mencari nafkah tambahan dari bermain slot. Tidak cukupkah gaji mereka, atau apakah khufur nikmatsedang melanda 1000-an orang ini?
Disaat bersamaan, program Tabungan perumahan Rakyat (Tapera) yang hingga hari ini masih menjadi pertanyaan tak sedikit orang, perihal membawa manfaat atau justru menjadi beban hidup baru bagi rakyat akhirnya disetujui semua fraksi di DPR RI. Bukankah masih banyak kekayaan alam serta duit rakyat melalui pajak yang bisa dimaksimalkan kembali untuk kemaslahatan rakyat, bukan dengan memberikan sesuatu yang berpotensi membebani ekonomi mereka.
Di periode 2013-2014, Wapres Boediono kala itu pernah menolaknya, namun hanya bisa bertahan sesaat. Bukan tanpa alasan yang jelas, Wapres Boediono keberatan dan berusaha menahan agar regulasi itu tidak hadir, tapi karena Tapera ini tidak terlepas dari upaya menggiring rakyat untuk menabung khususnya bagi para pekerja, demi sebuah rumah yang bukan untuk mereka sendiri, khan aneh jadinya.
Dan akhirnya, tepat di tahun 2016, wakil kita di DPR akhirnya mengesahkan Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Dan selang empat tahun, Presiden Jokowi akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
“Dan jika pada akhirnya para anggota DPR-DPRD kita menganggapnya sebagai kemajuan budaya pada masyarakat modern, maka bagaimana mungkin kita bisa berharap banyak pada wakil kita yang suka bertaruh nasib melalui situs judi online”. Anshar Aminullah
Dalam beberapa hari ini, riuh aksi penolakan Tapera ini justru malah tertutupi dengan isyu judi online hingga data PDNS yang hilang tanpa Backup. Di isyu judi online di kalangan DPR-DPRD ini semakin mempertegas bahwa moralitas bangsa kita sedang tidak baik-baik saja. Memang bukanlah hal yang mudah berhadapan dengan maraknya penyedia layanan aplikasi dan web untuk judi slot ini.
Dengan jumlah 2.1 juta Situs judi online yang telah diblokir pemerintah menurut data Kominfo, jumlah yang tak main-main sebagai salah satu sarana perusak nilai-nilai budaya dan religius bangsa ini. Ini juga menjadi alarm serius bagi masa depan bangsa kita.
Produk ilegal hasil kreativitas manusia ini jika tak dijadikan sebagai musuh bersama maka dia akan menjadi produk yang akan dimaklumi sebagai kenyataan sosial yang mesti dipermaklumkan dengan cara melahirkan aturan resmi untuk melegalkannya.
Dan jika pada akhirnya para anggota DPR-DPRD kita menganggapnya sebagai kemajuan budaya pada masyarakat modern, maka bagaimana mungkin kita bisa berharap banyak pada wakil kita yang suka bertaruh nasib melalui situs judi online. Jangan-jangan nasib kita juga telah di gadaikan melalui wewenangnya mengawasi dan membuat regulasi demi kepentingan ketersediaan chip di judi slot pada website pilihannya.
Saat jemari 1000-an orang ini asyik bermain judi slot, Tapera melenggang dengan mulus menjadi kebingungan baru bagi rakyat kecil yang baru saja mempercayakan nasibnya kepada para wakil rakyat terpilih, sementara rakyat sendiri hanya dipercaya sekali dalam lima tahun tepat saat mereka mencoblos di kotak suara.
Semoga Wakil kita di DPR dan DPRD bisa kembali ke khittahnya sebagai wakil kita dalam makna yang sesungguhnya.
Maraknya Judi Online Seribu-an Anggota DPR-DPRD
Upaya pemberantasan situs judi Ini bukan upaya pertama yang dilakukan pemerintah dalam perang melawan judi online. Berdasarkan laporan Kominfo, sejak 2018 hingga Juli 2023, pemerintah sudah memblokir 846.047 situs judi online secara bertahap. Dan di tahun 2024 ini telah mencapai angka 2.1 juta situs judi online yang di blokir pemerintah.
Meski aksesnya telah diputus, situs atau aplikasi judi online masih saja terus bermunculan dengan nama yang berbeda. Celakanya, masyarakat kita dengan mudah tetap dapat terus mengaksesnya, ini menjadi alarm yang serius bagi masa depan moral bangsa kita.
Beberapa faktor penyebab :
Faktor ekonomi menjadi hal yang sangat kecil peluangnya sebagai pemicu seribuan anggota dewan kita ini melakukan judi online.
Faktor lingkungan. Ajakan teman-teman koleganya atau aktivitas pengisi luang orang-orang sekitarnya yg akhirnya ikut menjadi stimuli awal bagi pejabat kita ini utk ikut terjebak dalam judi online ini.
Faktor kesempatan tentu menjadi salah satu penyumbang terbesar sebagai pemicu. Modal handphone atau tablet saja mereka sdh dapat ikut bermain dalam aktivitas haram ini.
Faktor kesadaran individu tentu tak bisa kita jadikan sebagai hal yang general. Karna 1000an orang ini pasti berpendidikan dan lebih banyak tahu soal mudaratnya ini judi.
Kesadaran religiusitas mereka menjadi faktor utama. Mereka mestinya menjadi contoh yang baik buat rakyat. Aktivitas mereka ini mau tak mau berefek domino kepada anggota dewan lain yg tdk terlibat. Stigma buruk akan melekat dalam beberapa waktu kedepan. Minimal pertanyaan dalam hati-hati di masing-masing mereka yang telah menjadi pemilihnya di pemilu 2024, Jangan-jangan wakil saya ini termasuk penikmat judi online ini juga di ribuan anggota dewan ini.
SYL Ditengah Amnesia Kolektif Pemuja Karyanya di Masa Lalu
Salah satu persoalan klasik yang mendera para mantan pemimpin pada suatu wilayah administratif adalah amnesia kolektif oleh karena sebuah kesalahan yang dibesar-besarkan secara tersistematis.
Amnesia kolektif ini biasanya muncul oleh karena adanya aktivitas manipulasi emosi publik, yang acapkali dilakukan secara sistemik dan sistematis.
Pendekatan Manipulasi Emosi Publik ini sendiri pertama kali diungkapkan oleh Gustave Le Bon dalam tulisannya yang terkenal “The Crowd: A Study of the Popular Mind” yang pertama kali diterbitkan ditahun 1895.
Manipulasi Emosi Publik ini ruang lingkupnya lebih konsen pada persoalan bagaimana emosi massa dapat dimanipulasi oleh individu, kelompok, atau institusi untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini sering kali dalam konteks politik, sosial, atau ekonomi. Manipulasi jenis ini biasanya dilakukan melalui berbagai media dengan teknik komunikasi untuk memengaruhi opini publik dan perilaku kolektif.
Dengan kecenderungan pada beberapa prinsip utama pendekatan ini yakni : pertama, penggunaan Emosi yang kuat. Dimana emosi seperti ketakutan, kemarahan, kebencian, serta rasa simpati sering digunakan karena dapat memicu reaksi yang kuat dan cepat dari masyarakat.
Kedua, Pesan berulang-ulang, dimana pesan yang sama ketika dia diulang-ulang melalui banyak media (Online, Offline, medsos) akan memperkuat pengaruhnya. Pengulangan ini dalam rangka memastikan bahwa pesan tersebut tertanam dalam pikiran publik dan mencapai audiens yang luas.
Ketiga, membingkai Isu atau peristiwa sedemikian rupa untuk menyoroti aspek-aspek tertentu yang ditargetkan bisa memicu emosi publik.
Amnesia di Karya Monumental
Emosi publik khususnya di Sulawesi Selatan dalam beberapa bulan terakhir ini seperti tergiring untuk mengidap amnesia kolektif terhadap karya-karya monumental Gubernur Sulsel di rentang 2008 – 2018 ini. Tak ada yang segar di pikiran dan ingatan publik kecuali kasus dugaan gratifikasi dan Pemerasan. Di kedua dugaan ini ibarat menjadi nila setitik di dalam susu sebelanga.
Masyarakat Sulsel seolah tak lagi mampu sampai pada kenangan ditingkat makna. Dimana mereka semestinya dapat langsung menjangkau dan merasakan hasil pembangunan tersebut. Seolah sedang terjadi amnesia kolektif terhadap karya monumental SYL.
“Kita yang sedang amnesia budi dan hasil karya SYL di masa lalu, masih mampu untuk mencamkan baik-baik, bahwa alam selalu punya cara terbaik untuk membalas kita dari arah yang tidak terduga.” Anshar Aminullah
Seseorang yang telah menghadirkan begitu banyak ragam pembangunan fisik maupun non fisik, guna menata kehidupan rakyat Sulsel menjadi lebih rapih, serta mampu mengenyam hidup dan kehidupan yang lebih bermakna. Bendungan Bili-Bili, Bandara kelas Internasional di lokasi Baru, Fly Over, Masjid 99 Kubah dan yang lebih fenomenal Central Point Of Indonesia (CPI), semuanya terhapus oleh manipulasi emosi publik di dua term, dugaan gratifikasi dan pemerasan.
Kita mungkin masih ingat dengan kisah Sennacherib, raja Asyur di wilayah Mesophotamia era kuno (705 hingga 681 SM). Meskipun memiliki namanya yang tak setenar Ramses ataupun Nebukadnezar, Sennacherib banyak meninggalkan warisan yang cukup signifikan, khususnya dalam hal pembangunan infrastruktur.
Sennacherib adalah contoh pemimpin kuno yang prestasi konstruktif dan administrasinya sering dilupakan, meskipun memiliki dampak besar pada peradaban dan infrastruktur di masanya. Warisannya dalam hal pembangunan dan pengembangan kota adalah bukti dari kepemimpinan visionernya.
Sennacherib membangun sistem irigasi dengan konsep yang tergolong rumit dengan teknologinya yang mahsyur yakni pembangunan Aqueduct Jerwan, yang membawa air dari sungai Khosr ke kota yang kini dikenal dengan nama Irak.
Selain memperluas dan memperindah Niniwe secara besar-besaran dengan pembangunan tembok kota yang luas, yang diperkirakan mencapai panjang sekitar 12 kilometer dengan beberapa gerbang besar, Sennacherib juga fokus pada pengembangan infrastruktur yang meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, termasuk membangun jalan dan jembatan.
Pernah didera sebuah Kegagalan besar, yang berimbas pada massifnya kebencian dari rakyat dan generasi penerusnya. Pada akhirnya Sennacherib di citrakan negatif sekaligus mengaburkan prestasi konstruktifnya dimasa lalu.
Imbas yang sama juga dirasakan SYL. Hingga hari ini, hampir di semua media besar level nasional bahkan internasional, topik pemberitaan yang berefek bangunan citra negatif SYL masih menjadi berita yang mampu menyedot banyak perhatian publik di Indonesia.
Kebencian dan terkaburkannya prestasi masa lalunya pun seolah tak mau ketinggalan untuk mengambil tempat di hati rakyat Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan tepat disaat SYL masih dalam suasana penuh duka kehilangan saudara ipar yang sangat dia kasihi, Susilo MT Harahap.
Menunggu Respon Alam
Satu-satunya tempat yang tepat bagi SYL untuk menetralisir secara psikis persoalan ini hanyalah pada Tuhan semesta alam. Ikhwal masa lalu dan cerita tentangnya di masa depan, perihal jasa dan nasibnya murni berada di tangan-Nya.
Pilihan sikap bijak yang mungkin bisa diambil oleh SYL setelah dia berpasrah, sabar dan ikhlas pada ilahi, adalah menyatukan pikiran, hati dan jiwanya pada alam yang telah dia perlakukan dengan bijak untuk kemaslahatan umat dimasa kepemimpinannya. Bendungan bili-bili yang hingga hari ini masih dinikmati manfaatnya oleh jutaan warga Sulsel.
Pun juga hijaunya tumbuhan dan pohon yang ada di sekitar kita yang di aliri oleh air dari bendungan tersebut, dimana oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan ini menjadi sangat penting bagi kehidupan kita hari ini, esok dan yang akan datang.
Jikalau pun kebaikan SYL telah kita lupakan oleh karena kasus yang menimpanya, setidaknya kita masih mau untuk mengingat bahwa SYL telah berbuat baik untuk alam di bumi celebes ini.
Serta kita yang sedang amnesia budi dan hasil karya SYL dimasa lalu, masih mampu untuk mencamkan baik-baik, bahwa alam selalu punya cara terbaik untuk membalas kita dari arah yang tidak terduga.