Di tanah Sulawesi, tepatnya di Makassar, Sulawesi Selatan, heboh seorang dokter cantik berinisial KD, tepergok suami berinisial AH, sedang berselingkuh dengan teman sejawat berinisial AW. Suami yang sedang menempuh pendidikan perwira, pulang untuk memberi kejutan. Betul-betul sebuah kejutan, sang suami mendapati istrinya pulang diantar pria bermobil Fortuner.
Sang suami memeriksa ponsel. Ternyata, dia menemukan rekaman abadi istrinya bersama dengan pria teman sejawatnya di dalam sebuah ruangan. Dengan pakaian minim. Bahkan cenderung bugil. Tak terima, sang suami melapor ke Polda Sulsel. Saat ini tengah ditangani penyidik Polda Sulsel.
Apa yg dilakukan oleh sang suami ini merupakan bagian dari Fungsi Ekspresi Nilai, dimana ini menjadi jalan bagi dirinya secara personal untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Ini merupakan responsif bagaimana dia menegaskan sikap khusus yang secara tidak langsung menggambarkan sistem nilai yang dipegang bersangkutan khususnya pada posisinya sebagai suami yang sah atas sang istri.
Perilaku menyimpan ini rentan terjadi di dalam lingkungan sosial yang tingkat interaksi secara personal melalui Medsos cukup tinggi. Kita berharap perilaku asusila ini tidak menjadi otomatis dioper dan menjadi hal yang lumrah terjadi di dalam masyarakat, khususnya kondisi diera kemajuan teknologi yang sulit terbendung berpengaruhnya pada mentalitas generasi kita.
Efek problem ditinggal lama suami lantas terjadi hubungan gelap di belakang merupakan fenomena yang kerap terjadi di dalam masyarakat kita. Namun fenomena ini tidak bisa kita jadikan sebagai bentuk identitas sosial bagi pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh (LDR)
Persoalan ini juga berpotensi mengarah pada kondisi yang disebut “Predicament”, sebuah situasi dimana sebuah kejadian mempunyai implikasi yang tidak diharapkan khususnya pada citra yang relevan dengan pelaku, termasuk pada kasus perselingkuhan ini. Kejadian diatas bisa dikategorisasikan sebagai keadaan yang “Embarrassing” (keadaan yang memalukan) yang setidaknya bisa sedikit merusak citra profesi bagi kedua orang pelaku ini. Namun sebagai makhluk sosial, kita tetap berharap bisa banyak mengambil hikmah dari peristiwa ini.
Beberapa hari terakhir di pekan ini, suasana politik negeri ini mendadak ramai. Salah satu bakal capres mendadak membangun komitmen dengan bakal cawapres tetangga sebelah. Dua kubu meradang walau terlihat tenang, yang satunya merasa ditelikung dan yang satunya lagi merasa dikhianati, yang satunya terlihat santai seolah tak peduli dengan dinamika itu.
